Selasa, 13 November 2018

Taman Teknologi Pertanian Gresik

Taman Teknologi Pertanian Gresik



Taman Teknologi Pertanian yang seluas 10 Hektar dapat menjadi wisata atau tempat kunjungan untuk masyarakat Gresik, mereka sekarang tidak harus pergi ke luar daerah untuk bisa menikmati wisata agro. Sebab, kini di Kabupaten Gresik sudah ada Taman Teknologi Pertanian (TTP) Plus yang terletak di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng.
Kendati belum sepenuhnya rampung, TTP seluas 10 hektar ini sudah diresmikan, dan diperkirakan seluruh bangunan sudah selesai pada Juli 2018 mendatang. Saat itu pula rencananya seluruh bangunan TTP akan diserah terimakan dari Kementerian Pertanian kepada Pemerintah Kabupaten Gresik.
“Dengan keadaan seperti yang sekarang ini, saya sudah sangat senang dan bangga,” kata Bupati Gresik Sambari Halim Radianto saat meresmikan Kantor Taman Teknologi Pertanian (TTP) Plus di Desa Sukodono Panceng, Sabtu (28/4/2018).
Setelah mengelilingi keberadaan Taman Teknologi Pertanian, Sambari mengaku bangga. Pada kesempatan itu, Sambari juga menyampaikan terima kasih kepada PT Polowijo Gosari yang telah menyumbangkan lahan seluas 50 hektar.
Dari lahan seluas 50 hektar sumbangan H. Arifin, pemilik PT Polowijo tersebut, 10 hektar di antaranya dipakai untuk proyek TTP. Sedangkan sisanya yakni seluas 40 hektar tetap digunakan sebagai waduk.
“Kedepan kawasan ini menjadi kawasan wisata agro, wisata air dan wisata edukasi. Kawasan ini akan terkoneksi dengan kawasan sekitar untuk menjadi Kawasan wisata masa depan, ada wisata bahari di Desa Ngimboh, wisata air tawar Banyubiru dan wisata Pantai Delegan,” terang Sambari.
Saat berkeliling, Bupati sempat melihat pengembangan sapi jenis unggul yang sudah dipelihara di tempat tersebut. Dari 54 ekor sapi yang dipelihara, kini sudah menjadi 71 ekor dengan rincian indukan 47 ekor, pejantan 4 ekor, sapi anakan (pedet) 20 ekor. Sapi hamil sebanyak 25 ekor.
Kepala Dinas Pertanian Agus Joko Waluyo mengatakan, pengembangan sapi di TTP tersebut bukan bersifat keuntungan semata, namun untuk pengembangan pengadaan sapi unggul di Kabupaten Gresik.
“Namun kedepan sesuai arahan Bupati, akan diarahkan untuk keuntungan dengan mencatan berat awal, waktu pengembangan dan biaya pemeliharaan. Tentu akan dihitung lebih detil,” katanya.
Di tempat itu juga ada pengolahan pasca panen, seperti pembuatan makanan ternak dari bungkil jagung, jajanan berbahan dasar jagung, es krim dari jagung serta pembuatan dodol mangga. Demikian disampaikan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Chendy Tafa Kresnanto.
“Semua pengolahan pasca panen dari hasil di TTP ini akan kami adakan, karena kami punya ahli dalam bidang itu,” ucapnya. Chendy yang juga mewakili dari pihak Kementerian Pertanian juga berjanji akan menyelesaikan semua TTP ini dan bisa segera diserah terimakan pada Juli 2018. (sdm/as)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perbenihan Tanaman Jagung di Desa Banyubang

Jagung Jagung  (Zea mays  L) memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan internasional setelah beras...