Jagung
Jagung (Zea
mays L) memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan
nasional dan internasional setelah beras dan gandum. Jagung merupakan tanaman
yang umumnya ditanam di wilayah dataran rendah, baik di tanah tegalan, sawah
tadah hujan serta ditanam di dataran tinggi. Untuk pengembangan jagung,
penggunaan benih unggul dan bermutu tinggi menjadi salah satu upaya yang terus
dikaji dan disebarluaskan ke petani. Jagung sampai saat ini masih merupakan
komoditi strategis kedua setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih
merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras.
Jagung
merupakan tanaman semusim (berumur 85-100 hari) yang berasal dari Amerika
Selatan (Meksiko), Teosinte. Pemanfaatan Jagung terutama
sebagai bahan pangan, baik dalam bentuk sederhana (direbus/dibakar) maupun
diolah sebagai tortilla, snack, tepung maizena.
Jagung Non Hibrida
atau Varietas bersari bebas (open
pollinated variety. Varietas yang benihnya diambil dari pertanaman
sebelumnya, atau dapat dipakai terus-menerus dari setiap pertanamannya dan
belum tercampur atau diserbuki oleh varietas lain. Varietas bersari bebas
terbagi atas dua bagian, yaitu : varietas bersari bebas komposit dan varietas
bersari bebas sintetik
Kebutuhan benih yang belum terpenuhi mendorong
berbagai pihak untuk berlomba mengembangkan benih jagung. Untuk itu TTP
Banyubang Kabupaten Lamongan melakukan Pengembangan Tanaman Jagung yang
melibatkan masyarakat di sekitar TTP Banyubang sendiri mulai dari pengembangan
tanaman jagung, peningkatan hasil panen, pengelolaan hasil panen jagung, dll.
Pengembangan Perbenihan Jagung di TTP Banyubang
Dalam sruktur perekonomian di Kabupaten
Lamongan, sector pertanian tetap menjadi andalan petani Lamongan yang dikenal
ulet dan gemar bekerja keras berhasil menghantarkan lamongan sebagai lumbung
pangan nasional dengan menyandang predikat di mana mampu memanen jagung hingga
372.000 ton/tahun, tahun ini meningkat menjadi 571.080 ton meningkat 25%
disbanding tahun lalu. Potensi jagung bisa dimanfaatkan untuk investasi pabrik pakan ternak karena memiliki
bahan baku yang melimpah.
Di
desa Banyubang Kecamatan Solokuro telah berdiri
TTP merupakan tempat Taman
Teknologi Pertanian wilayah Lamongan yang berdiri sejak tahun 2015
Pengembangan perbenihan di
TTP Banyubang yang ada di desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten
Lamongan dikatakan berhasil selama 6 tahun terakhir ini. Adanya TTP Banyubang
berbagai perubahan yang mengarah pada perbaikan ekonomi petani, tidak hanya
dalam hal pembangunan fisik, tetapi juga adanya pemberdayaan masyarakat yang
berada di sekitar TTP Banyubang itu juga dikatakan berhasil. Bahkan dikatakan
bahwa sudah ada beberapa kawasan yang ada di pulau jawa maupun luar jawa yang
datang ke TPP Banyubang, hanya untuk belajar cara pengembangan tanaman jagung
itu sendiri.
Pada aspek fisik saat ini
sudah dibangun gedung untuk menginisiasi TTP Desa Banyubang, Bangunan itu
seperti showroom, kandang komunal, rumah produksi pakan,gudang
pupuk,pengelolahan kompos,serta jalan usaha tani
Hasil panen petani di Desa
Banyubang pada tanaman jagung dijual dalam bentuk pipih Rp 4.000 MK -1 dan kini
mulai dilirik 4 korporasi sekaligus, yang tergabung dalam asosiasi perbenihan
Indonesia, ke 4 korporasi itu, adalah International Food Policy Research Institute
Program For Biosafety Systems (IFPRI-PBS), PT Branita Sandhini, PT. Dupont
pioneer Indonesia, dan PT Bayer Indonesia
Di lamongan akan meningkatkan
produktifis jagung menjadi 10 ton perhektare yang sebelumnya produksi jagung di
lamongan masih 5,8 ton perhektar dengan
benih Biotek ini pendapatan petani akan meningkat beberapa kali lipat karena harga
jualnya sangat mahal, di mana lamongan siap menjadi pusat perbenihan jagung dan
labelnya tetap menggunakan lamongan, di mana ingin memberikan kontribusi pada Indonesia, dari
lamongan untuk Indonesia.
Di mana jagung biotek ini sangat cocok di tanam
di daerah lamongan dengan metode tanam jajar legowo diterapkan untuk
mendapatkan sinar matahari yang maksimal, mempermudah perawatan dan juga
menghindari adanya perebutan unsure hara tanaman. Salah satu variasi jajar
legowo yakni 100cm x 50cm x 40cm untuk 2 benih perlubang tanaman. Untuk
pengolahan tanah, tanah tempat perbenihan kedalamannya harus 20cm,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar