Selasa, 13 November 2018

Kabupaten Gresik Kembangkan Tembakau Jenis Virginia

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Mengembangkan Tembakau Jenis Virginia




Di Tahun 2018 ini Dinas Pertanian Kabupaten Gresik perlahan mulai mengembangkan sektor pertanian yakni dengan mengembangkan Tembakau Jenis Virginia di Gresik.
Kabupaten Gresik yang dikenal sebagai daerah beriklim panas dinilai sangat cocok untuk budidaya berbagai jenis tanaman tembakau. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Gresik Agus Djoko Waluyo, didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Suyono di kantornya, Senin (4/12/2017).
Menurut Agus, dari sisi ekonomi, menanam tembakau lebih untung dibanding menanam komoditas yang lain. “Misalnya kalau dibandingkan dengan menanam padi hasilnya lima banding dua, yaitu lima untuk tembakau dan dua untuk padi. Hasil itu didapat apabila panen keduanya dapat menghasilkan panen maksimal,” paparnya. Dijelaskan Agus, secara historis wilayah Kabupaten Gresik pernah menjadi sentra perkebunan tembakau. Perkebunan penghasil tembakau seluas 500 hektar kala itu menyebar di beberapa wilayah Gresik bagian Selatan, yaitu di Kecamatan Wringinanom, Balongpanggang, Benjeng, dan kecamatan Menganti.
Hal inilah yang akan kembali digagas untuk mengembangkan tembakau agar menjadi salah satu komoditas pertanian di Gresik sebagai diversifikasi tanaman pangan.
Namun budidaya tanaman tembakau yang akan dilakukan berbeda dengan budidaya yang sudah pernah ada. Baik dari sisi perencanaan, perlakuan, serta jenis tembakau yang akan ditanam yang juga berbeda dari jenis tembakau yang pernah ada di Gresik sebelumnya.
“Kami mulai menjajaki untuk menanam tembakau jenis virginia yang secara ekonomis harganya lebih mahal dibanding jenis tembakau lokal yang selama ini dibudidayakan di Gresik. Kami telah menentukan delapan titik areal di dua kecamatan. yaitu Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng,” terang Agus.
Dengan menggunakan Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Disperta sudah mengadakan analisa kesesuaian lahan dengan komoditas tembakau virginia.
"Setelah uji tanah yang dilakukan pada tahun 2017 pada 20 titik lahan, ternyata yang cocok hanya ada di 8 titik (desa,red) yaitu Desa Lundo, Desa Sirnoboyo dan Desa Sedapurklagen di Benjeng. Kemudian di Desa Wotansari, Desa Sekarputih, Desa Jombangdelik, Desa Brangkal, dan Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang," paparnya.
Pada lahan uji coba yang akan dimulai pada tahun 2018 ini, Dinas Pertanian Gresik menyiapkan lahan sekitar 1,5 hektar dengan melibatkan 75 orang petani tembakau. “Kami sudah memberikan penyuluhan kepada para petani tembakau tersebut. Yang jelas ada perlakuan berbeda terhadap tanaman tembakau ini dibanding komuditas tanaman lain,” katanya.
"Tanaman tembakau yang bisa dipanen setelah 6-7 bulan ini harus ditanam pada musim kemarau. Dipastikan mulai ditanam sampai panen tidak turun hujan. Dan. tentu saja tanaman tembakau sangat anti dengan pestisida," terangnya.
Mengenai penjualan hasil panen, pihak Disperta juga sudah memastikan akan dibeli oleh pengepul tembakau. "Saya sudah melakukan kesepakatan awal dengan seorang Ketua Asosisasi Petani Tembakau Jawa Timur untuk membeli hasil panenan tembakau jenis virginia Gresik," jlentreh Agus.
Sementara Suyono sendiri menyambut baik adanya budidaya tembakau tersebut. Apalagi budidaya tembakau ini didukung oleh DBHCHT. "Dari sisi ekonomi, menanam tembakau lebih untung. Dengan demikian, kesejahteraan petani akan meningkat seperti yang diharapkan oleh Bupati Sambari," pungkas Suyono. 

Taman Teknologi Pertanian Gresik

Taman Teknologi Pertanian Gresik



Taman Teknologi Pertanian yang seluas 10 Hektar dapat menjadi wisata atau tempat kunjungan untuk masyarakat Gresik, mereka sekarang tidak harus pergi ke luar daerah untuk bisa menikmati wisata agro. Sebab, kini di Kabupaten Gresik sudah ada Taman Teknologi Pertanian (TTP) Plus yang terletak di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng.
Kendati belum sepenuhnya rampung, TTP seluas 10 hektar ini sudah diresmikan, dan diperkirakan seluruh bangunan sudah selesai pada Juli 2018 mendatang. Saat itu pula rencananya seluruh bangunan TTP akan diserah terimakan dari Kementerian Pertanian kepada Pemerintah Kabupaten Gresik.
“Dengan keadaan seperti yang sekarang ini, saya sudah sangat senang dan bangga,” kata Bupati Gresik Sambari Halim Radianto saat meresmikan Kantor Taman Teknologi Pertanian (TTP) Plus di Desa Sukodono Panceng, Sabtu (28/4/2018).
Setelah mengelilingi keberadaan Taman Teknologi Pertanian, Sambari mengaku bangga. Pada kesempatan itu, Sambari juga menyampaikan terima kasih kepada PT Polowijo Gosari yang telah menyumbangkan lahan seluas 50 hektar.
Dari lahan seluas 50 hektar sumbangan H. Arifin, pemilik PT Polowijo tersebut, 10 hektar di antaranya dipakai untuk proyek TTP. Sedangkan sisanya yakni seluas 40 hektar tetap digunakan sebagai waduk.
“Kedepan kawasan ini menjadi kawasan wisata agro, wisata air dan wisata edukasi. Kawasan ini akan terkoneksi dengan kawasan sekitar untuk menjadi Kawasan wisata masa depan, ada wisata bahari di Desa Ngimboh, wisata air tawar Banyubiru dan wisata Pantai Delegan,” terang Sambari.
Saat berkeliling, Bupati sempat melihat pengembangan sapi jenis unggul yang sudah dipelihara di tempat tersebut. Dari 54 ekor sapi yang dipelihara, kini sudah menjadi 71 ekor dengan rincian indukan 47 ekor, pejantan 4 ekor, sapi anakan (pedet) 20 ekor. Sapi hamil sebanyak 25 ekor.
Kepala Dinas Pertanian Agus Joko Waluyo mengatakan, pengembangan sapi di TTP tersebut bukan bersifat keuntungan semata, namun untuk pengembangan pengadaan sapi unggul di Kabupaten Gresik.
“Namun kedepan sesuai arahan Bupati, akan diarahkan untuk keuntungan dengan mencatan berat awal, waktu pengembangan dan biaya pemeliharaan. Tentu akan dihitung lebih detil,” katanya.
Di tempat itu juga ada pengolahan pasca panen, seperti pembuatan makanan ternak dari bungkil jagung, jajanan berbahan dasar jagung, es krim dari jagung serta pembuatan dodol mangga. Demikian disampaikan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Chendy Tafa Kresnanto.
“Semua pengolahan pasca panen dari hasil di TTP ini akan kami adakan, karena kami punya ahli dalam bidang itu,” ucapnya. Chendy yang juga mewakili dari pihak Kementerian Pertanian juga berjanji akan menyelesaikan semua TTP ini dan bisa segera diserah terimakan pada Juli 2018. (sdm/as)

Senin, 05 November 2018

Gresik Wonderful

GRESIK

Saat mendengar kata Gresik, apa yang terlintas di pikiran Anda? Apakah Sunan Giri, Rusa Bawean, atau semen,? Ya, ketiganya merupakan beberapa hal yang menjadikan Kabupaten Gresik popular di Indonesia.
Asal kata Gresik menurut Thomas Stamford Raffles, dalam bukunya “The History of Java” adalah giri gisik, yang berarti gunung di tepi pantai. Sesuai dengan letak kota ini yang berada di pinggir pantai dan sudah tidak diragukan lagi bahwa wisata pantai menjadi salah satu andalannya.

Nah di blog ini kita akan membahas semua tentang Gresik , di Gresik ini banyak sekali yang bisa ditemukan. Mulai dari makanan khasnya ,tempat wisata ,dll . dan juga ada wisata religi yang terkenal yakni "sunan giri" dan juga Gresik terkenal dengan Kopinya dan tempat ngopi yang bisa kita temukan di sepanjang jalan dan tempat yang ada di Gresik.
Maskot Gresik
Anda pasti sudah pernah melihat binatang yang bernama rusa. Namun, bagaimana dengan Rusa Bawean? Hewan yang menjadi maskot Kabupaten Gresik ini merupakan spesies rusa yang hanya ditemukan di Pulau Bawean, yang secara administratif masuk dalam wilayah Gresik.Postur tubuh Rusa Bawean jantan berwarna coklat ini memiliki tinggi rata-rata sekitar 60 sampai dengan 70 cm. Panjang ekor 20 cm. Panjang dari kepala dan tubuh 140 cm. Bobot rusa dewasa mencapai 50 sampai dengan 60 kg. Pejantannya memiliki tanduk bercabang tiga yang dapat tumbuh sepanjang 25 hingga 47 cm. Tanduk ini dipergunakan pejantan untuk memenangkan betina di musim kawin.
Spesies Pulau Bawean ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai “terancam punah” oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas. Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin. Rusa Bawean tergolong hewan nokturnal atau aktif mencari makan di malam hari.


Sunan Giri
Gresik juga merupakan pintu masuk agama Islam pertama di Pulau Jawa yang dibawa oleh Syeikh Maulana Malik Ibrahim bersama Fatimah binti Maimun. Oleh sebab itu, tidak mengherankan mengapa Gresik juga menjadi salah satu tujuan wisata reliji, terutama para peziarah dari dalam dan luar Gresik. Di tempat ini terdapat makam salah satu wali dari sembilan walisongo yang tersohor yaitu Sunan Giri atau Sunan Ampel, yang wafat pada 1506 Masehi. Makam ini terletak di Dusun Giri Gajah, berjarak sekitar empat kilometer dari pusat kota. Lokasi makam yang mudah dijangkau ini memiliki arsitektur yang sangat unik.


Kuliner Kopi Kasar Gresik

Nah, Bagi para pecinta kopi , pasti asing mendengar kata tentang Kopi Kasar. Gresik terkenal dengan Kopinya dan tempat ngopi yang bisa kita temukan di sepanjang jalan dan tempat yang ada di Gresik. Di Gresik ini kopi yang sangat terkenal yakni adalah Kopi Kasar yang khas dari Gresik. Di Gresik banyak sekali tempat - tempat yang asik buat tempat nongkrong bareng sama temen maupun pacar ditemani dinginnya malam dengan hangatnya sebuah Kopi Kasar.









Perbenihan Tanaman Jagung di Desa Banyubang

Jagung Jagung  (Zea mays  L) memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan internasional setelah beras...