Di Tahun 2018 ini Dinas Pertanian Kabupaten Gresik perlahan mulai mengembangkan sektor pertanian yakni dengan mengembangkan Tembakau Jenis Virginia di Gresik.
Kabupaten Gresik yang dikenal sebagai daerah beriklim panas dinilai sangat cocok untuk budidaya berbagai jenis tanaman tembakau. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Gresik Agus Djoko Waluyo, didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Suyono di kantornya, Senin (4/12/2017).
Menurut Agus, dari sisi ekonomi, menanam tembakau lebih untung dibanding menanam komoditas yang lain. “Misalnya kalau dibandingkan dengan menanam padi hasilnya lima banding dua, yaitu lima untuk tembakau dan dua untuk padi. Hasil itu didapat apabila panen keduanya dapat menghasilkan panen maksimal,” paparnya. Dijelaskan Agus, secara historis wilayah Kabupaten Gresik pernah menjadi sentra perkebunan tembakau. Perkebunan penghasil tembakau seluas 500 hektar kala itu menyebar di beberapa wilayah Gresik bagian Selatan, yaitu di Kecamatan Wringinanom, Balongpanggang, Benjeng, dan kecamatan Menganti.
Hal inilah yang akan kembali digagas untuk mengembangkan tembakau agar menjadi salah satu komoditas pertanian di Gresik sebagai diversifikasi tanaman pangan.
Namun budidaya tanaman tembakau yang akan dilakukan berbeda dengan budidaya yang sudah pernah ada. Baik dari sisi perencanaan, perlakuan, serta jenis tembakau yang akan ditanam yang juga berbeda dari jenis tembakau yang pernah ada di Gresik sebelumnya.
“Kami mulai menjajaki untuk menanam tembakau jenis virginia yang secara ekonomis harganya lebih mahal dibanding jenis tembakau lokal yang selama ini dibudidayakan di Gresik. Kami telah menentukan delapan titik areal di dua kecamatan. yaitu Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng,” terang Agus.
Dengan menggunakan Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Disperta sudah mengadakan analisa kesesuaian lahan dengan komoditas tembakau virginia.
"Setelah uji tanah yang dilakukan pada tahun 2017 pada 20 titik lahan, ternyata yang cocok hanya ada di 8 titik (desa,red) yaitu Desa Lundo, Desa Sirnoboyo dan Desa Sedapurklagen di Benjeng. Kemudian di Desa Wotansari, Desa Sekarputih, Desa Jombangdelik, Desa Brangkal, dan Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang," paparnya.
Pada lahan uji coba yang akan dimulai pada tahun 2018 ini, Dinas Pertanian Gresik menyiapkan lahan sekitar 1,5 hektar dengan melibatkan 75 orang petani tembakau. “Kami sudah memberikan penyuluhan kepada para petani tembakau tersebut. Yang jelas ada perlakuan berbeda terhadap tanaman tembakau ini dibanding komuditas tanaman lain,” katanya.
"Tanaman tembakau yang bisa dipanen setelah 6-7 bulan ini harus ditanam pada musim kemarau. Dipastikan mulai ditanam sampai panen tidak turun hujan. Dan. tentu saja tanaman tembakau sangat anti dengan pestisida," terangnya.
Mengenai penjualan hasil panen, pihak Disperta juga sudah memastikan akan dibeli oleh pengepul tembakau. "Saya sudah melakukan kesepakatan awal dengan seorang Ketua Asosisasi Petani Tembakau Jawa Timur untuk membeli hasil panenan tembakau jenis virginia Gresik," jlentreh Agus.
Sementara Suyono sendiri menyambut baik adanya budidaya tembakau tersebut. Apalagi budidaya tembakau ini didukung oleh DBHCHT. "Dari sisi ekonomi, menanam tembakau lebih untung. Dengan demikian, kesejahteraan petani akan meningkat seperti yang diharapkan oleh Bupati Sambari," pungkas Suyono.