Sabtu, 05 Januari 2019

Perbenihan Tanaman Jagung di Desa Banyubang



Jagung

Jagung (Zea mays L) memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan internasional setelah beras dan gandum. Jagung merupakan tanaman yang umumnya ditanam di wilayah dataran rendah, baik di tanah tegalan, sawah tadah hujan serta ditanam di dataran tinggi. Untuk pengembangan jagung, penggunaan benih unggul dan bermutu tinggi menjadi salah satu upaya yang terus dikaji dan disebarluaskan ke petani. Jagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras.
Jagung merupakan tanaman semusim (berumur 85-100 hari) yang berasal dari Amerika Selatan (Meksiko), Teosinte. Pemanfaatan Jagung terutama sebagai bahan pangan, baik dalam bentuk sederhana (direbus/dibakar) maupun diolah sebagai tortilla, snack, tepung maizena.
Jagung Non Hibrida atau Varietas bersari bebas (open pollinated variety. Varietas yang benihnya diambil dari pertanaman sebelumnya, atau dapat dipakai terus-menerus dari setiap pertanamannya dan belum tercampur atau diserbuki oleh varietas lain. Varietas bersari bebas terbagi atas dua bagian, yaitu : varietas bersari bebas komposit dan varietas bersari bebas sintetik
Kebutuhan benih yang belum terpenuhi mendorong berbagai pihak untuk berlomba mengembangkan benih jagung. Untuk itu TTP Banyubang Kabupaten Lamongan melakukan Pengembangan Tanaman Jagung yang melibatkan masyarakat di sekitar TTP Banyubang sendiri mulai dari pengembangan tanaman jagung, peningkatan hasil panen, pengelolaan hasil panen jagung, dll.


Pengembangan Perbenihan Jagung di TTP Banyubang


Dalam sruktur perekonomian di Kabupaten Lamongan, sector pertanian tetap menjadi andalan petani Lamongan yang dikenal ulet dan gemar bekerja keras berhasil menghantarkan lamongan sebagai lumbung pangan nasional dengan menyandang predikat di mana mampu memanen jagung hingga 372.000 ton/tahun, tahun ini meningkat menjadi 571.080 ton meningkat 25% disbanding tahun lalu. Potensi jagung bisa dimanfaatkan untuk  investasi pabrik pakan ternak karena memiliki bahan baku yang melimpah.  


            Di desa Banyubang Kecamatan Solokuro telah berdiri  TTP  merupakan tempat Taman Teknologi Pertanian wilayah Lamongan yang berdiri sejak tahun 2015 
Pengembangan perbenihan di TTP Banyubang yang ada di desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan dikatakan berhasil selama 6 tahun terakhir ini. Adanya TTP Banyubang berbagai perubahan yang mengarah pada perbaikan ekonomi petani, tidak hanya dalam hal pembangunan fisik, tetapi juga adanya pemberdayaan masyarakat yang berada di sekitar TTP Banyubang itu juga dikatakan berhasil. Bahkan dikatakan bahwa sudah ada beberapa kawasan yang ada di pulau jawa maupun luar jawa yang datang ke TPP Banyubang, hanya untuk belajar cara pengembangan tanaman jagung itu sendiri.
Pada aspek fisik saat ini sudah dibangun gedung untuk menginisiasi TTP Desa Banyubang, Bangunan itu seperti showroom, kandang komunal, rumah produksi pakan,gudang pupuk,pengelolahan kompos,serta jalan usaha tani
Hasil panen petani di Desa Banyubang pada tanaman jagung dijual dalam bentuk pipih Rp 4.000 MK -1 dan kini mulai dilirik 4 korporasi sekaligus, yang tergabung dalam asosiasi perbenihan Indonesia, ke 4 korporasi itu, adalah International Food Policy Research Institute Program For Biosafety Systems (IFPRI-PBS), PT Branita Sandhini, PT. Dupont pioneer Indonesia, dan PT Bayer Indonesia
Di lamongan akan meningkatkan produktifis jagung menjadi 10 ton perhektare yang sebelumnya produksi jagung di lamongan masih 5,8 ton perhektar  dengan benih Biotek ini pendapatan petani akan meningkat beberapa kali lipat karena harga jualnya sangat mahal, di mana lamongan siap menjadi pusat perbenihan jagung dan labelnya tetap menggunakan lamongan, di mana ingin  memberikan kontribusi pada Indonesia, dari lamongan untuk Indonesia.  

Di mana jagung biotek ini sangat cocok di tanam di daerah lamongan dengan metode tanam jajar legowo diterapkan untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal, mempermudah perawatan dan juga menghindari adanya perebutan unsure hara tanaman. Salah satu variasi jajar legowo yakni 100cm x 50cm x 40cm untuk 2 benih perlubang tanaman. Untuk pengolahan tanah, tanah tempat perbenihan kedalamannya harus 20cm, 

Dengan adanya TTP Banyubang ini petani merasa sangat diuntungkan karena ada yang bisa mengontrol aktifitas petani dan gejala - gejala yang ada pada tanaman yang sedang dikembangkan, dengan saling bekerjasamanya kedua pihak maka hasil yang didapatkanpun juga sangat maksimal
Visi Dan Misi TTP Banyubang





Susunan Anggota dan Pengurus TTP Banyubang



Perbenihan Tanaman Jagung di Desa Banyubang

Jagung Jagung  (Zea mays  L) memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan internasional setelah beras...